Suatu hari rakyat bersorak-sorai menyaksikan kehebatan keahlian
memanah seorang panglima yang luar biasa. 100 kali anak panah dilepas,
100 anak panah tepat mengenai sasaran.
Di antara kata-kata pujian yang
diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak
menyelutuk, “Panglima memang pemanah hebat! Tetapi, itu hanya keahlian
yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih.”
Panglima dan seluruh yang
hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud
perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, “tunggu
sebentar!” Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah koin
Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya.
Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong.
Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi
minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah
koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes
pun minyak yang mengenai permukaan koin tsb.
Panglima dan rakyat
tercengang. Mereka bersorak-sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si
penjual minyak.
Dengan penuh kerendahan hati dan hormat, tukang minyak
di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, “Itu hanya
keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang
diulang terus menerus akan melahirkan keahlian.”
Dalam kisah ini kita dapat belajar bahwa betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is a Power!
Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit
menjadi mudah dan apa yang tidak mugkin menjadi mungkin. Demikian pula,
untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan, kita membutuhkan karakter
sukses. Dan karakter sukses itu hanya bisa dibentuk melalui
kebiasaan-kebiasaan seperti: berpikir positif, antusias, optimis,
disiplin, integritas, tanggung jawab, dan terlebih lagi : keintiman kita
dengan Tuhan setiap saat…
Keunggulan terjadi berkat sebuah kebiasaan dan disiplin kegigihan. God Bless You All.
0 komentar: