Apakah Kunci Daud ?  Dan Mengapa Daud ?

Pada budaya jaman itu, sebuah kunci merupakan lambang otoritas dari Pemerintahan.  Di budaya Timur, didalam memindahkan otoritas dan pemerintahan sebuah kota, sebuah kunci yang besar diletakkan atas diri seseorang.   Sebuah kunci dipakai untuk membuka jalan masuk dan untuk menutup jalan masuk.  Kunci Daud diberikan untuk menetapkan otoritas yang Tuhan ordinasikan di tempat-tempat tersebut.  (Yesaya 22:22).

TUHAN telah menemukan Daud, seseorang yang berkenan kepada Tuhan karena senantiasa ingin berada dekat dengan hati Tuhan (a man after God’s own heart).  Ia akan melakukan apa saja yang Tuhan inginkan untuk ia lakukan.  Ia melayani generasinya dengan melakukan kehendak Tuhan pada jamannya (KPR 13:36).  Daud mencintai hukum-hukum Tuhan.  Daud adalah seorang penyembah sejati yang senantiasa menginginkan untuk berada dekat dengan hati Tuhan dan didalam hadiratNya.  Daud tidak dapat terpisahkan dengan hadirat Tuhan.  Ia membawa Tabut Tuhan ke Kota Daud di gunung Sion dan menempatkannya didalam kemah yang dibuatnya.  Nama Daud memiliki arti “Kekasih Tuhan.” Sekalipun ia pernah jatuh didalam dosa, ia cepat memasuki pertobatan.  Oleh sebab itu, saya yakini dan percaya bahwa Kunci Daud adalah Hati Daud, “hati yang berkenan kepada Tuhan.”

Bagi mereka yang hatinya selaras dengan hati Tuhan, seperti Daud, Tuhan sedang mempersiapkan mereka untuk dipercayakan sebuah kunci, yakni Kunci Daud.  Ini adalah pintu-pintu yang tidak seorangpun dapat membukanya dan menutup pintu-pintu yang seorangpun tidak dapat membukanya.

Sebagaimana kita menjadi umat yang senantiasa ingin berada dekat dengan hati Tuhan dan melakukan perintah-perintahNya, pintu-pintu yang kita harapkan untuk terbuka akan senantiasa dimulai dengan membuka pintu bagi hadiratNya didalam hati kita siang dan malam.  Dan menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan agar hadirat Tuhan dapat berdiam didalam hati kita.  Kunci Daud terutama dan senantiasa adalah untuk membuka pintu-pintu bagi hadiratNya, dimanapun dan kemanapun kita berada.

Penyembahan sedikit sekali hubungannya dengan keterampilan dan penampilan seseorang dihadapan umum tetapi segalanya berhubungan dengan kemurnian kasih pribadi seseorang didalam hati yang tersembunyi dihadapan Tuhan dengan tanpa memiliki motivasi apapun kecuali memuliakan Tuhan.

Sebagai seorang penyembah sejati, Daud memiliki sebuah rasa lapar dan haus akan Tuhan yang hidup.  Ia telah belajar dari masa mudanya untuk bersekutu dengan Tuhan didalam kesendiriannya ketika menggembalakan domba-domba ayahnya.  Daud bukanlah gambaran seseorang yang dipandang oleh manusia bahkan tidak diperhitungkan oleh ayahnya sendiri.  Sebelum ia dapat menggerakkan hati orang-orang dan mempersatukan Kerajaan Yehuda dan Kerajaan Israel, ia telah belajar untuk digerakkan oleh hati Tuhan di tempat tersembunyi.  Ia hanya merindukan satu hal saja didalam hidupnya, yakni untuk berada didalam Hadirat Tuhan, dekat dengan hati Tuhan.  Ia tahu bagaimana meluangkan waktunya bersama Tuhan untuk mencari wajahNya dan memandang keindahanNya.  Ini telah menjadi rahasia dari kuasanya.

Daud menjadikan, Kota Daud sebagai Kota Tuhan, Pusat Penyembahan Sedunia seperti yang Tuhan inginkan untuk menjadi tempat perhentianNya (Mazmur 48:1-2, 8; 132:13-14).  Ia menggunakan otoritas yang Tuhan berikan dengan menaklukkan kota-kota dan bangsa-bangsa bagi perluasan Kerajaan.  Ia telah menggunakan Kunci Daud untuk menduduki kota demi kota, dan Tuhan memberi Daud kemenangan kemanapun ia pergi (2 Samuel 8; 1 Tawarikh 18).

Otoritas rohani yang sejati tidak datang dari sebuah posisi, tetapi dari sebuah hubungan keintiman dengan Tuhan dan hati yang hancur dihadapanNya.

Tuhan memiliki sebuah generasi diakhir jaman yang memiliki gairah kasih terhadap Tuhan dan kemurnian hati seperti Daud ! Generasi yang telah dipersiapkan ditempat tersembunyi.  Sebuah generasi yang dipercayakan Kunci Daud !  Generasi pembawa hadirat Tuhan !  Generasi yang rindu menjadikan kotanya, kota bagi Tuhan !  Manifestasi hadirat Tuhan akan mengenyahkan setiap kuasa jahat di kota-kota dan bangsa bahkan bangsa-bangsa. (BPP 1012)

Bongkar kebiasaan lama! Pengunjung yang baik meninggalkan komentar.


This entry was posted on 23.23 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar:

Terima Kasih Sobat Blogger. God Bless You.

Widget by TIPS untuk Blogger GBI City of Worship Sintang
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...