Kepala sekolah sebuah SMA jengkel dengan kondisi kamar kecil para siswi. Gadis-gadis remaja itu rupanya suka meninggalkan bekas bibir berlipstik mereka di cermin kamar kecil. Peringatan agar mereka menghentikan kebiasaan ini diumumkan dengan pengeras suara setiap hari. Hasilnya, nihil!

Suatu hari kepala sekolah mengumpulkan gadis yang dicurigai dan memperkenalkan mereka kepada tukang kebun sekolah, Pak Karyo. Ia kembali meminta mereka menghentikan kebiasaan itu. Ia menjelaskan, betapa repotnya Pak Karyo harus membersihkan bekas lipstik itu.

Ia meminta Pak Karyo menunjukkan bagaimana caranya membersihkan bekas lipstik itu dari cermin. Pak Karyo maju, mengambil sikat bergagang panjang, mencelupkannya ke dalam lubang toilet, lalu menggunakannya untuk membersihkan cermin.

Sejak saat itu tidak pernah ada lagi bekas bibir di cermin kamar kecil siswi.

[Sumber: Senyum itu Dosa Ketawa Masuk Surga, halaman 37-38]

Seperti anjing kembali ke muntahnya demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya. (Amsal 26:11)


Sabtu larut malam. Dering telepon membangunkan seorang ibu. Dengan suara jengkel karena masih mengantuk, ia menjawab, "Halo?"

Penelepon di seberang sana tidak segera menyahut. Tidak lama kemudian, terdengar suara berbicara dengan terburu-buru.

"Ma, ini Santi. Maaf, Ma, bangunin Mama malam-malam. Mau kasih tahu, Santi pulangnya telat. Ban mobilnya bocor. Bukan salahku, lho, Ma. Baru beberapa menit keluar dari bioskop, bannya mendadak bocor. Jangan marah ya, Ma?"

Karena tidak memiliki anak perempuan, ibu itu langsung tahu kalau Santi salah nomor. "Maaf, Nak," jawabnya. "Kau menekan nomor yang salah. Saya tidak punya anak bernama Santi. Bahkan, saya tidak punya anak sama sekali."

Penelepon di seberang kembali terdiam beberapa saat.

"Aduh, Ma!" terdengar suara bergetar. "Masa sampai segitunya sih marahnya?"

[Sumber: Senyum itu Dosa Ketawa Masuk Surga, 53-54]

"Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh." (1 Timotius 2:11)



Sepasang suami-istri lanjut usia sudah bersiap hendak tidur. Mendadak sang istri berkata, "Aku kok ingin sekali makan es krim, ya. Wah, tetapi es krim kita habis."

"Kau mau kubelikan?"

"Oh, sayang, kau memang baik sekali. Aku ingin es krim vanila dan cokelat, dengan ceri di atasnya. Catatlah, supaya tidak lupa."

"Tak akan," jawab suaminya. "Vanila dan cokelat."

"Dengan ceri di atasnya," tambah istrinya.

"Dengan ceri di atasnya," ulang suaminya.

"Makanya, sudah ditulis saja biar tidak lupa."

"Aku tidak lupa!" suaminya bersikeras. "Es krim vanila dan cokelat dengan ceri diatasnya. Ya kan?"

Benar saja. Ketika kembali, suaminya membawa bungkusan plastik, dan ketika dibuka, istrinya menemukan setangkup hamburger!

"Tuh, kan. Aku menyuruhmu mencatatnya!" hardik istrinya. "Lihat ini, mana saus tomatnya?"

[Sumber: Operasi Humor, 72]

Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu. (Yakobus 5:9)


Udin: Laptop baru tuh?

Bengal: Iya memang.

Udin: Dapat dari mana?

Bengal: Hadiah lomba lari kemarin...

Udin: Hah, yang bener... Siapa saja pesertanya?

Bengal: Aku, pak polisi, sama yang punya laptop...


[Sumber kiriman dari: Septi Sawandi P.]

Jangan mencuri (Keluaran 20:15)

***

"Dulu kamu sering kerja lembur, mengapa sekarang jarang?" tanya bos pada anak buahnya.

"Ya. Anggaran belanja saya sudah berkurang."

"Maksudmu?"

"Tiga dari empat istri sudah saya cerai."


[Sumber diambil dari: Buku Pintar Ketawa, Hal. 183]

"Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; emas dan perakpun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak." (Ulangan 17:17)


Bacaan:

-

Gugup pertama kali masuk kerja? Nggak perlu lagee! Siapkan diri kamu untuk memasuki dunia yang baru. Dunia yang beda dengan tempat kita kuliah dulu. Disana kita bakalan memasuki suatu petualangan baru yang seru. Nggak ada alasan untuk takut or nervous, sebab kamu bisa praktekin tips berikut ini di hari pertamamu bekerja!

Dress Up
Pertama kali masuk bekerja tentu bakalan membuat kita jadi pusat perhatian orang sekantor. Makanya persiapkan diri dengan busana yang nyaman n rapi. Beri kesan yang baik dari penampilan kita. Jangan pilih pakaian yang terlalu seksi ato terlalu trendy. Beri kesan yang natural sekaligus sopan supaya penampilan kita nampak elegant.

Be on Time
Yang ini wajib hukumnya. Datang tepat waktu akan memberikan kesan positif bahwa kita sungguh-sungguh punya semangat dan niat bekerja. Persiapkan segala sesuatunya dengan baik. Carilah rute yang nggak macet dan perhitungkan waktu dengan cermat. Tiba sepuluh sampai lima belas menit lebih awal akan lebih baik.

Smile Up
Jangan lupa untuk tersenyum donk! Tanpa perlu bersikap sok akrab, senyuman yang kita berikan akan membuat orang lain welcome terhadap kehadiran kita. Meskipun nervous, jangan sampai kita menampakkan wajah muram yang nggak bersahabat. Terbukalah untuk mengenal temen-temen yang baru!

Get closer
Meskipun kita bakalan kelabakan berusaha mengingat setiap nama orang sekantor, tapi cobalah untuk mengingat setidaknya beberapa dari mereka yang sedivisi dengan kita. Bagaimana pun juga orang akan senang bila namanya diingat oleh orang lain. Tips tambahan: Cobalah juga untuk mendekati salah satu dari mereka sehingga kita bisa melewati jam makan siang bersamanya.

Learn
Belajar, belajar dan belajar. Tidak ada satupun yang bisa membuat kita berhenti belajar. Mendapatkan pekerjaan baru berarti time to learn new things. Di hari pertama bekerja, jangan membiarkan diri menganggur. Pelajarilah hal-hal yang berhubungan dengan job kita. Banyaklah bertanya pada orang-orang sekitar. Jangan membuang waktu untuk bergosip, lebih baik gunakan kesempatan untuk mempelajari hal-hal penting dan belajar menjadi profesional.

Show Yourself
Beranilah mengungkapkan pendapat, mengemukakan analisa dan ide-ide baru. Meskipun tidak semua ide kita akan langsung diterima, tetapi antusiasme kita dalam pekerjaan bisa menjadi nilai plus bagi penilaian atasan. Bukannya menjilat ato mencari muka, loh! Tapi tunjukin donk kalo kita semangat dengan pekerjaan yang kita lakukan.

Etika & Etiket
Always perhatikan etika di kantor dengan baik. Banyak fresh graduate melakukan kesalahan fatal saat pertama kali bekerja. SMSan atau saling menelpon dengan pacar di jam kerja, menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, menggunakan bahasa yang terlalu nge-slank layaknya di kampus, etc. Jangan pernah mengabaikan etika!Ok, girls enjoy ur first day!

» Renungan Khusus Muda Remaja ini diambil dari Renungan Harian Spirit Girls



Bacaan: II Korintus 4:7-12

Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari orang-orang yang menang....- Roma 8:37


Pernahkah saudara mendengar kisah seorang petani yang keledainya jatuh ke dalam sumur kering? Petani tersebut sudah berusaha untuk mengeluarkan keledainya tersebut, tetapi karena semua usahanya gagal akhirnya ia menyerah dan ia memutuskan untuk mengubur keledainya di sumur itu. Namun sang keledai memiliki gagasan lain. Mula-mula, saat sesekop tanah mulai mengenai punggungnya, keledai itu mulai histeris. Namun tiba-tiba ada sebuah pemikiran yang muncul, ”Aku hanya perlu mengibaskannya dan menapak pada tanah itu.” Ia pun melakukannnya.

Waktu demi waktu berlalu, saat tanah menimpa tubuhnya, keledai itu terus berkata pada dirinya, ”Aku hanya perlu mengibaskannya dan menapak pada tanah itu.” Betapapun banyaknya tanah yang ditimpakan ke atas tubuhnya, ia terus menerus mengibaskannya dan menapak di atasnya, sampai sumur itu penuh dengan tanah dan sang keledai keluar dengan penuh kemenangan.

Ada pesan moral yang sangat bagus dari illustrasi ini. Hidup bisa mengubur atau memberkati kita, perbedaannya terletak pada sikap hati kita. Dunia ini penuh dengan orang yang suka mengkritik untuk menjatuhkan, menggosip untuk mencari kekurangan orang lain, dan juga membanding-bandingkan dengan standar keduniawian. Ada kalanya orang-orang “melemparkan tanah” kearah kita, tetapi jangan panik, kibaskan saja “tanah” itu, dan menapaklah diatasnya.

Jadikan kritikan sebagai batu loncatan. Jadikan tatapan yang meremehkan sebagai motivasi. Jika harus menerima kata-kata negatif, lihatlah hal-hal positif yang mungkin saja terselip. Semua orang berhak melempar tanah kepada kita, namun kita bisa memilih untuk mengibaskan dan menapak diatasnya.

Orang-orang akan mengambil sesuatu dari kita tanpa mengembalikan, mereka akan mengkritik kita dalam segala hal, mereka tidak menghargai setiap usaha kita dan lain sebagainya, jadi bersiaplah. Gunakan tanah itu sebagai pupuk dan bertumbuhlah lebih kuat. Eleanor Roosevelt pernah berkata,”Tak seorang pun dapat membuat Anda rendah diri tanpa persetujuan Anda.” Kita hidup bukan dari apa yang orang lain katakan, tetapi dari apa yang Tuhan katakan tentang diri kita.

Terimalah hal-hal negatif yang terjadi pada diri Anda dan ubahlah itu menjadi kekuatan positif.(Dhany)

» Renungan ini diambil dari
Renungan Harian Spirit


Kisah Pengusaha Yang di Jemput Malaikat – Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Disaat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia Roh seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.

Malaikat memulai pembicaraan, “Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!

“Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . ” kata si pengusaha ini dengan yakinnya.
 
Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.

Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, “Apakah besok pagi aku sudah pulih? pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit“.

Dengan lembut si Malaikat berkata, “Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktu mu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu”.

Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Dilayar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka”.

Kata Malaikat, “Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu”

Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh,” Tuhan,
aku tau kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tau dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tau dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalau pun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu, tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri.”
 
Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat”.

Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !

Dengan setengah bergumam dia bertanya, “Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?”

Jawab si Malaikat,”Ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogant, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah”.
 
Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.

Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, “Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00″

Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu? Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.
 
"Bukankah itu Panti Asuhan?" kata si pengusaha pelan.

"Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tau tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu."

Doa sangat besar kuasanya, tak jarang kita malas, tidak punya waktu, tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.

Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia, mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.

Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi. Dari www.ceritakristen.com



http://ustadchandra.files.wordpress.com/2011/05/nenek3.jpg?w=535Seorang ibu dengan tidak sabar menunggu kepulangan anaknya, Badu. Anak itu seharusnya sudah pulang sekolah setengah jam yang lalu. Akhirnya, Badu pulang.

"Kenapa kau terlambat?" tanya Ibunya. "Apakah memang ada pelajaran tambahan?"

"Tidak, bukan karena itu. Aku berhenti di jalan," sahutnya.

"Kenapa?"

"Karena ada seorang nenek kehilangan uang dua puluh ribu."

"Oh, jadi kau terlambat karena membantu nenek itu menemukan uangnya? Aduh, baik sekali anak Ibu yang satu ini!"

"Bukan, bukan begitu, Bu," bantah Badu.

"Aku tidak bisa bergerak selama setengah jam karena aku menginjak uang nenek itu. Aku menunggu nenek itu kelelahan mencari uangnya dan pergi."

[Sumber: Senyum itu Dosa Tertawa Masuk Surga, 25-26]

"Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan." (Efesus 4:28)


Bacaan: Efesus 5:18-19

Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,- Efesus 5:18


Seorang anak kecil bertanya pada ayahnya,"Papa, seberapa besar sih Tuhan itu?" Ayahnya dengan bijaksana menjawab,"Tergantung seberapa besar kamu menyediakan tempat untuk-Nya, nak." Yup, bener banget! Seberapa besar peranan Allah dalam hidup kita memang sangat tergantung pada seberapa besar kita memberi-Nya bagian untuk berperan.

Apakah kuasa Roh Kudus besar ato kecil sangat tergantung pada tempat yang kita sediakan untuk-Nya. Kuasa Roh Kudus bisa bekerja amat dahsyat ketika kita mempersilakan Roh Kudus menguasai kehidupan kita sepenuhnya. Tapi kuasa Roh Kudus juga bisa nampak kecil bahkan seolah-olah nggak ada, kalau kita nggak memberi-Nya tempat untuk berperan dalam hidup kita.

Tapi sayangnya memberi wewenang kepada Roh Kudus untuk berkuasa atas hidup ini ternyata nggak mudah. Kita lebih suka mengatur apa-apa sendiri, mengikuti selera, mood, kehendak dan pikiran kita sendiri. Padahal seluruh keinginan kita selalu ingin menjauh dari Allah dan tenggelam dalam dosa. Sementara, kalo kita harus nurutin kata Roh Kudus, seringkali susah karena harus berkorban untuk taat. Saat hati sedang marah dan jengkel, kita harus menguasai diri untuk nggak menyakiti apalagi membalas dendam. Saat kita pengennya nurutin hawa nafsu, tapi harus belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan kesukaan kita.

Seandainya kita mau hidup dikuasai sepenuhnya oleh Roh Kudus, tentu hidup kita jadi berubah. Hidup ini akan jadi sangat indah. Kerajaan Allah hadir dalam kehidupan kita dan pekerjaan Tuhan dinyatakan melalui hidup kita. Masalahnya, apakah kita mau memberikan tempat bagi Roh Kudus dalam hidup kita? Tuhan ingin kita dipenuhi Roh Kudus-Nya setiap hari. Maukah kamu memberi-Nya tempat dalam hidupmu mulai hari ini?

(TMS)


Bacaan: Efesus 6:10-20

Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah...- Efesus 6:11


Persenjataan merupakan syarat mutlak dan menjadi faktor penentu kemenangan dalam peperangan. Tak heran kalau setiap negara berlomba-lomba untuk memiliki perlengkapan senjata yang super canggih. Demikian juga halnya di dalam peperangan rohani. Untuk bisa mengalahkan iblis dan segala tipu dayanya, kita harus mengenakan semua perlengkapan senjata Allah.

Satu, ikat pinggang kebenaran. Inilah senjata yang akan melepaskan kita dari perbudakan dosa. Senjata yang akan memerdekakan kita!(Yohanes 8:32) Ikatkan diri kita kepada kebenaran, maka iblis tak akan punya kesempatan untuk menjatuhkan atau memperbudak kita lagi. 

Dua, baju zirah keadilan. Baju zirah adalah perlengkapan perang untuk menutupi dan melindungi daerah dada. Ini berbicara masalah hati. Dengan bijaknya Salomo berkata, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena disitulah terpancar kehidupan.” Kadangkala kita kalah perang hanya gara-gara tidak bisa menjaga hati. Mengijinkan kebencian, kemarahan, iri hati, luka hati, trauma, dll menghancurkan diri kita sendiri.

Tiga, kasut kerelaan memberitakan Injil. Ini serangan telak untuk kerajaan kegelapan. Mengapa? Bisa bayangkan seandainya setiap orang Kristen memiliki tanggung jawab dan beban hati untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang? 

Empat, perisai iman. Iblis boleh melepaskan panah apinya untuk menyerang kita, tapi selama kita memiliki iman yang kokoh di dalam Kristus, iblis tak akan bisa berbuat banyak. Masalah atau situasi sesulit apapun tak akan pernah membuat kesetiaan dan keyakinan kita akan Kristus menjadi kendor.

Lima, ketopong keselamatan. Perlindungan bagian kepala. Ini berbicara tentang bagaimana kita menjaga pikiran kita dari serangan iblis. Tanpa mengenakan ketopong keselamatan dengan mudah pikiran kita akan diracuni dengan hal-hal yang negatif seperti kesombongan, prasangka yang tidak-tidak, pesimis, stress, keputusasaan, dll. 

Enam, pedang roh, yaitu Firman Allah. Senjata yang sama, yang pernah dipakai Tuhan Yesus untuk mematahkan serangan iblis saat dicobai di padang gurun. Dengan mengijinkan Firman Tuhan mengakar kuat, kehidupan kita akan ditandai oleh kemenangan demi kemenangan. Semua perlengkapan senjata sudah diberikan kepada kita. Gunakan dan kalahkan musuh!

Awali tiap hari dengan mengenakan semua perlengkapan senjata Allah, karena setiap hari peperangan rohani akan terjadi.

(Kwik)

» Renungan ini diambil dari
Renungan Harian Spirit


Di bawah ini tip-tip (seadanya) bagi mereka yang mau menikah, tapi ragu-ragu karena dihitung-hitung besar juga ongkos untuk berumah tangga. :)

1. Makan
Dengan asumsi sekali makan Rp 5.000, maka biaya makan 30 hari X 3 kali, sehari X 2 piring (sepiring berdua hanya berlaku saat pacaran, setelah menikah kembali normal), maka minimum biaya Rp 900.000.
Tip: rajin-rajinlah ke kondangan atau sunatan.

2. Rumah
Kalau tinggal di kontrakan minimal Rp 500.000/bulan.
Tip: tinggallah di "Pondok Mertua Indah", selain bebas uang kontrak, juga bebas makan, termasuk makan hati.

3. Listrik
Dengan asumsi daya listrik 900 watt dan pakai jetpump, maka anggaran listrik Rp 100.000/bulan.
Tip: jangan pakai AC, cukup "ac" saja, alias "angin cendela". Jangan suka main PS. Lebih baik main monopoli, ular tangga, atau halma saja yang hemat listrik.

4. Transportasi
Dengan asumsi naik motor ke kantor, maka untuk bensin dan servis minimal habis Rp 100.000.
Tip: pakailah bensin campur, maksudnya campur dorong, pasti irit, atau ikutlah "Nebeng Fans Club", dengan alasan mempererat tali silaturahmi.

[Sumber diambil dari: Majalah Manna Sorgawi, Agustus 2007]

"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1 Petrus 5:7)


Habit Is A PowerSuatu hari rakyat bersorak-sorai menyaksikan kehebatan keahlian memanah seorang panglima yang luar biasa. 100 kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran. 

Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, “Panglima memang pemanah hebat! Tetapi, itu hanya keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih.” 

Panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, “tunggu sebentar!” Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya.

Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tsb. 

Panglima dan rakyat tercengang. Mereka bersorak-sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. 

Dengan penuh kerendahan hati dan hormat, tukang minyak di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, “Itu hanya keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian.”

Dalam kisah ini kita dapat belajar bahwa betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is a Power!

Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mugkin menjadi mungkin. Demikian pula, untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan, kita membutuhkan karakter sukses. Dan karakter sukses itu hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan seperti: berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, dan terlebih lagi : keintiman kita dengan Tuhan setiap saat…

Keunggulan terjadi berkat sebuah kebiasaan dan disiplin kegigihan. God Bless You All.


Seorang pengacara membacakan surat wasiat dari seorang pengusaha kaya.

"Kepada istriku yang telah setia mendampingiku di waktu susah dan senang, aku memberikan kepadamu rumah kita dan uang sejumlah dua triliun rupiah." Kemudian pengacara itu meneruskan lagi,

"Kepada anakku Yulie, yang telah merawatku selama aku sakit dan menjaga agar usahaku tetap berjalan dengan baik, aku memberikan kapal pesiarku, bisnisku, dan uang satu triliun rupiah." Lalu pengacara membacakan pesan yang terakhir,

"Dan kepada sepupuku Mona yang membenciku, yang selalu bertentangan denganku, dan selalu mengatakan bahwa aku tidak akan pernah menyebut namanya di dalam surat wasiatku -- engkau salah! Hai Mona, apa kabar?"

[Sumber: Manna Sorgawi, Oktober 2006]

"Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia." (Imamat 19:17)


Bacaan: Zakharia 4:1-14

Bukan dengan keperkasaan, bukan dengan kekuatan, melainkan dengan rohKu,... - Zakharia 4:6


Seorang anak kecil terkagum-kagum saat melihat penjual balon sedang melepaskan balon gasnya untuk promosi. Ia melihat bahwa balon yang merah bisa terbang! Lalu ia melihat balon yang kuning juga bisa terbang. Ia semakin semangat ketika melihat balon yang warnanya hijau juga bisa terbang. Kebetulan, ia sangat senang dengan warna biru, lalu dengan jantung berdegup kencang ia ingin melihat apakah balon warna kesukaannya itu juga bisa terbang. Ketika si penjual balon melepaskan pegangannya, ternyata balon yang warnanya biru itu juga terbang, sehingga anak kecil berteriak senang, “Balon warna biru juga bisa terbang ...”

Mungkin kita akan tersenyum geli melihat kepolosan anak kecil ini. Anak ini berpikir bahwa yang bisa menerbangkan balon adalah warnanya. Tentu saja tidak seperti itu, yang membuat balon itu terbang bukan soal warnanya, tapi karena ada gas helium di dalam balon itu. Tanpa adanya gas helium, maka tidak ada balon yang bisa terbang, sebagus apapun juga warna balon itu.

Sejujurnya kita seringkali bertindak seperti anak kecil itu saat menilai kehidupan kita. Tanpa sadar kita selalu berpikir bahwa penampilan luar itu jauh lebih penting daripada apa yang ada di dalam. Sehingga selalu merasa bahwa karena kekuatan, kepandaian, pengalaman, kecakapan, kekayaan, kecantikan, atau karena talenta yang kita punya lah yang membuat kita bisa “terbang”. Tak menyadari bahwa kita bisa “terbang” karena ada Roh Kudus di dalam kehidupan kita.

Tanpa kuasa Roh Kudus, maka kita sama seperti balon tanpa gas helium. Sebagus apapun warna yang kita miliki, kita tak akan bisa membumbung tinggi. Sehebat apapun talenta dan karunia yang kita miliki, tanpa penyertaan Roh Kudus semuanya itu menjadi sia-sia belaka. Harusnya cerita sederhana itu membuat kita sadar bahwa semuanya karena Tuhan dan di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Patutkah warna merah menyombongkan diri karena bisa terbang? Atau si kuning yang merasa warnanyalah yang membuat dirinya terbang? Bukankah hal yang konyol sekaligus menggelikan jika para warna itu menyombongkan diri karena sanggup menerbangkan balon? Bukankah harusnya mereka menyadari bahwa tanpa gas helium yang ada di dalamnya, mereka tak berarti apa-apa?

Cabutlah kata-kata kesombongan yang selama ini keluar dari mulut kita.

(dr. Djoko Mulyono)
» Renungan ini diambil dari
Renungan Harian Spirit


Makna KehidupanSeorang turun dari mobil mewah di depan kuburan umum. Ia berjalan menuju pos penjaga. Pria yg ternyata sopir itu berkata :”Pak, tolong temui wanita yang ada di mobil itu, karna tidaklama lagi ia akan meninggal!”.                                    

Penjaga kuburan segera berjalan di belakangnya.

Seorang wanita lemah, berwajah sedih membuka pintu mobilnya, berusaha tersenyum kepada penjaga itu dan berkata,

“Saya Ny. Steven yang selama ini mengirim uang agar anda dapat membeli seikat bunga dan menaruhnya di atas makam anak saya. Saya datang untuk berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan anda.”

“Oh, Jadi Nyonya yang mengirim uang itu? Sebelumnya saya minta maaf, uang itu selalu saya belikan bunga tapi saya tidak pernah menaruh bunga itu di pusara anak Nyonya.”
Jawab pria itu.

“Apa?” Tanya wanita itu dengan gusar.

“Ya, karena org mati tidak akan pernah melihat keindahan bunga. Karenanya saya berikan kepada mereka yang ada di rumah sakit, orang miskin yang saya jumpai, mereka yang sedang bersedih.

Orang hiduplah yang dapat menikmati keindahan dan keharuman bung-bunga itu, Nyonya” Jawab pria itu.

Wanita itu terdiam, kemudian ia & sopirnya pun pergi.

Tiga bulan kemudian, seorang wanita cantik turun dari mobilnya dan berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan.

“Selamat pagi, apakah masih ingat saya? Saya Ny. Steven. Saya datang untuk berterima kasih atas nasehat yang anda berikan dulu. Anda benar, bahwa memperhatikan dan membahagiakan yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi yang sudah meninggal. Ketika saya langsung mengantarkan bunga-bunga itu ke rumah sakit atau panti jompo, bunga-bunga itu tidak hanya membuat mereka bahagia, tapi saya turut bahagia.
Sampai saat ini dokter tidak tahu mengapa saya bisa sembuh, tapi saya benar-benar yakin bahwa sukacita adalah obat yang memulihkan saya!”

Saudara, Jangan pernah mengasihani diri sendiri, karena akan membuat kita terperangkap di kubangan kesedihan. Dengan menolong orang lain kita sedang menolong diri kita sendiri..lakukan yg terbaik bagi sesama, lakukan yang terbaik seperti engkau melakukannya untuk dirimu sendiri. Tuhan memberkati


Bacaan: I Korintus 4:1-5

Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.- I Korintus 4:2


Cukup mengherankan melihat fakta bahwa kegiatan marketing on-line di Indonesia tak bisa berjalan cepat seperti halnya di Amerika Serikat maupun di negara-negara Eropa. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, namun penyebab utamanya adalah rendahnya tingkat kepercayaan konsumen terhadap sebuah produk yang belum punya ekuitas merk yang kuat. Konsumen di negara kita jarang mau membeli barang hanya lewat katalog, kita sudah terbiasa membeli sebuah barang dengan melihat barangnya, mencobanya, dan mendengar pendapat umum tentang barang tersebut lebih dulu.

Dengan budaya pemasaran seperti ini, tentu saja merk memegang peranan yang sangat penting untuk mendongkrak penjualan. Itu sebabnya keliru besar jika mengganggap merk hanya sekedar penanda sebuah produk saja. Merk jelas lebih daripada itu, merk akan mewakili perusahaan Anda. Tak ada yang bisa main-main dengan merk. Sedikit saja kita buat kekeliruan dengan membiarkan kualitas dan mutu mulai menurun, maka merk kita juga akan semakin lemah di benak konsumen, dan itu berarti ancaman bagi perusahaan kita! Sebaliknya, jika kita terus meningkatkan mutu dan kualitas, maka ekuitas merk akan menguat, dan itu berarti perusahaan kita akan setahap lebih maju.

Lihatlah merk yang sudah tertanam di benak konsumen. Jika ingin membeli sebuah ponsel, mereka langsung ingat Nokia. Jika ingin membeli sebuah notebook, mereka langsung ingat Toshiba. Jika ingin membeli motor yang irit, mereka langsung cari Honda. Itulah kekuatan sebuah merk. Sayangnya banyak pelaku bisnis kurang menghargai kekuatan sebuah merk sehingga mereka tidak konsisten dengan kualitas yang harus dijaga, berpikir sempit dengan meraih keuntungan yang sebesar-besarnya walau itu harus mengikis kekuatan merknya, atau bahkan hanya ingin meraih keuntungan sesaat dalam jumlah besar tanpa berpikir kelangsungan produknya dalam jangka panjang. Jika Anda seorang pengusaha, milikilah merk yang bisa dipercaya. Kalau Anda seorang profesional, jadilah orang yang bisa dipercaya.

Kekuatan merk kita akan menentukkan kesuksesan kita.


(Kwik)

» Kiat Sukses ini diambil dari
Renungan Harian Spirit Motivator


Makna KehidupanSeekor ulat yang kelaparan terdampar di tanah tandus. Dengan lemas ia menghampiri pohon mangga sambil berkata, “Aku lapar, bolehkah aku makan daunmu?”

Pohon mangga menjawab, “Tanah di sini tandus, daunku pun tidak banyak. Apabila kau makan daunku, nanti akan berlubang dan tidak kelihatan cantik lagi. Lalu aku mungkin akan mati kekeringan. Hmmm… tapi baiklah, kau boleh naik dan memakan daunku. Mungkin hujan akan datang dan daunku akan tumbuh kembali.”

Ulat naik dan mulai makan daun-daunan. Ia hidup di atas pohon itu sampai menjadi kepompong dan akhirnya berubah menjadi kupu-kupu yang cantik.

“Hai pohon mangga, lihatlah aku sudah menjadi kupu-kupu. Terima kasih karena telah mengizinkan aku hidup di tubuhmu. Sebagai balas budi, aku akan membawa serbuk sari hingga bungamu dapat berbuah.”

Dalam hidup kita sering memperhitungkan untung rugi pengorbanan yang dilakukan. “Jika saya memberi, saya akan kekurangan. Bagaimana mengatasinya?” Atau, “Bagaimana kalau ternyata saya ditipu?”

Tapi sadarkah kita, setiap kita memberi, ada sepercik sukacita di hati? Mother Teresa pernah berkata, “Lakukan apa yang menjadi bagianmu, dan jangan berpikir apa yang akan kita dapat.” Bila ingin memberi, lakukan saja karena semuanya akan kembali ke kita juga.


Harto, seorang pecandu rokok akhirnya bertobat. Pandu, yang menjadi teman merokoknya mulai penasaran, bagaimana si Harto berhenti merokok.

Pandu: To, siapa yang bisa menghentikanmu merokok?

Harto: Oh, istriku.

Pandu: Bagaimana dia melakukannya?

Harto: Jika aku ingin merokok, dia yang menyalakan api... pada kedua ujungnya.

[Sumber: Redaksi]

"Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah." (Yeremia 33:6)


Terima Kasih Sobat Blogger. God Bless You.

Widget by TIPS untuk Blogger GBI City of Worship Sintang
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...