Nats: Amos 3:7, Yakobus 5: 17-18

PENDAHULUAN
Kita sudah menerima kunci-kunci untuk menjadi rumah doa. Bulan lalu kita telah belajar tentang Believing is Possesing, dimana untuk menjadi rumah doa, kita diajarkan bahwa Tuhan terlebih dahulu melihat siapa yang berdoa dan Tuhan melihat iman dari orang yang menaikan doa. Saat ini kita akan belajar lagi tentang bagaiman kita menjadi rumah doa sehingga doa-doa menjadi  sangat efektiv dan berdaya guna bagi Tuhan. Tema bulan Nopember 2012 ini yaitu God Does Nothing Without His Word (Tuhan tidak melakukan apa-apa tanpa FirmanNya).

PRINSIP PERTAMA: TUHAN SELALU MELAKUKAN SESUATU SESUAI DENGAN FIRMANNYA
Nabi Amos menyatakan kehendak Tuhan dan memberitahukan bagaimana cara Tuhan bekerja melakukan sesuatu.
Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? Mengaumkah seekor singa di hutan, apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa? Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat terhadapnya? Membingkaskah perangkap dari tanah, jika tidak ditangkapnya sesuatu? Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan TUHAN tidak melakukannya? Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?" Amos 3:3-8

Tuhan telah memproklamirkan kepada umatNya, rahasia dan kebenaran, bagaimana Dia bekerja dalam melakukan sesuatu bagi umatNya secara khusus, juga bagi bangsa-bangsa di bumi.

Tuhan tidak pernah gagal dalam menepati semua janji-janjiNya.
Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya? Bilangan 23:19 

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. 2 Petrus 3:9 

JIka Tuhan hendak melakukan sesuatu di bumi, Dia akan memberitahukan terlebih dahulu kepada hamab-hambaNya atau kepada anak-anakNya. Dan Kalau Dia berfirman, maka semua janjiNya tidak pernah gagal.

PRINSIP KEDUA : MENDOAKAN KEHENDAK TUHAN
Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya. Yakobus 5:17-18

Saat kita membaca ayat di atas,  kita bisa saja menyimpulkan seperti ini :
1. Nabi Elia itu manusia biasa seperti apa ya? Kok doanya luar biasa, bisa membuat hujan tidak turun selama 3,5 tahun dan dia berdoa lagi, hujanpun turun.
2. Tuhan melakukan permintaan doa nabi Elia, siapa sih sebenarnya Nabi Elia itu?
3. Doa yang sungguh-sungguh akan membuat Tuhan melakukan apa yang kita doakan.
Pikiran-pikiran seperti di atas bisa saja muncul dalam benak kita, yang seolah-olah fokusnya kepada Elia dengan doa-doanya yang hebat. Jika kita mempelajari ayat di atas, dua ayat tersebut sebenarnya menyimpulkan dari kisah nabi Elia dalam 1 Raja 17-18.

Kita akan lebih dalam mengupas rahasianya sehingga kita mengerti dan melakukan kehendakNya.

KRONOLOGIS HUJAN TIDAK TURUN SELAMA 3,5 TAHUN
Perkataan Nabi Elia bahwa tidak akan turun hujan kepada Raja Ahab. Hujan akan turun kalau dia katakan.
Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan." 1 Raja 17:1

Akibat dari perkataan nabi Elia, maka perubahan mulai menjadi kenyataan. Hujan tidak turun, embunpun tidak ada, sungai-sungai menjadi kering dan semuanya ini berdampak pada kehidupan, sektor pertanian menjadi ambruk, ekonomi menjadi ambruk dan kesulitan akan kebutuhan sandang pangan, yang berujung pada kelaparan yang merajalela dimana-mana. Hal ini membuat Raja Ahab sangat marah dan mencari Nabi Elia dimana-mana. Raja Ahab menyimpulkan semuanya ini terjadi gara-gara Nabi Elia.

Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?" Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal. 1 Raja 18:17-18

Setelah Nabi Elia mengatakan kepada Raja Ahab tidak ada hujan dan hujan akan turun dengan syarat kalau dia katakan, maka dari Alkitab kita melihat, Tuhan langsung memberi perintah kepada Nabi Elia untuk :
1. Bersembunyi di Sungai Kerit, tinggal di sana sampai sungai itu kering dan Tuhan menyediakan makanan baginya 2 kali sehari, pagi dan sore. 1 Raja 17:2-7
2. Pergi Ke Sarfat, Tuhan akan memerintahkan seorang ibu janda akan memelihara Nabi Elia dalam menghadapi kekeringan dan kelaparan.  1 Raja 17:8-24.

KRONOLOGIS HUJAN TURUN
Dan sesudah beberapa lama, datanglah firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi hujan ke atas muka bumi" 1 Raja  18:1

Tuhan berfirman kepada Nabi Elia bahwa Dia hendak memberi hujan. Tuhan memerintahkan Nabi Elia untuk menemui Raja Ahab.

Setelah pertemuan dengan Raja Ahab, maka terjadilah hal-hal ini :
1. Peristiwa Gunung Karmel
· Nabi Baal dibunuh, 1  Raja 18:19-40
· Api Turun dari langit.
2. Hujan Turun
· Doa seperti wanita Israel melahirkan anak, 1 Raja 18:41-42
· 7 kali melihat langit, 1 Raja 18: 43-44
3. Hujan turun dalam sekejap mata. 1 Raja 18:45

Dari Kronologis Hujan tidak turun
Kita tidak menjumpai catatan bahwa Tuhan berfirman kepada Nabi Elia, bahwa tidak ada turun Hujan. Namun jika kita kembali ke kitab Amos 3:7, kita akan diyakinkan, sebenarnya sebelum nabi Elia berkata kepada Raja Ahab, sesungguhnya Tuhan sudah memberitahukan rencananya kepada Nabi Elia. Apa yang didoakan Nabi Elia dengan sungguh-sungguh? Kehendak Tuhan yaitu tidak turun hujan. Dan ketika Nabi Elian berdoa sesuai dengan kehendak TUhan, maka doanya menjadi kenyataan.

Dari Kronologis Hujan Turun
Kita mengetahui bahwa Alkitab mencatat bagaimana Tuhan memberitahukan rencananya untuk menurunkan hujan kepada Nabi Elia. Hal ini sesuai dengan Amos 3:7. Dalam peristiwa kronologis hujan turun, sangat jelas bahwa Nabi Elia, berdoa dengan sungguh-sungguh supaya hujan turun dan hujanpun turun. Kok bisa? Ya, karena doa Nabi Elia sesuai dengan kehendak Tuhan.

Kesimpulannya :
Kita harus mendoakan firman Tuhan dan hal ini pasti dikabulkan. Firman Tuhan yang didoakan akan melepaskan kuasa Tuhan.

Bongkar kebiasaan lama! Pengunjung yang baik meninggalkan komentar.


This entry was posted on 00.41 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar:

Terima Kasih Sobat Blogger. God Bless You.

Widget by TIPS untuk Blogger GBI City of Worship Sintang
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...