2 Samuel 14:26; 18:9
 

Siti, nama samarannya, adalah seorang wanita yang anggun dengan rambut panjang yang dikepang. Dia bekerja di sebuah pabrik garmen. Orang melihat Siti sebagai orang yang murah senyum, hingga suatu saat terjadi peristiwa yang membuatnya berubah 180 derajat. Ketika itu dia mendapat giliran shift malam. Entah karena apa Siti menjadi tidak berhati-hati. Rambut panjangnya itu menyangkut di salah satu bagian mesin. Sambil berteriak Siti berusaha bertahan supaya kepalanya tidak ikut tertarik. Beruntung ada teman yang melihatnya dan langsung mengambil gunting untuk memotong rambut Siti. 

 
Sekalipun berhasil dipotong rambutnya, namun wajah Siti terluka karena terbentur bagian mesin yang lain. Teman-temannya membawa Siti ke rumah sakit dan harus menginap di sana. Beberapa hari kemudian, dia dinyatakan sembuh, tetapi bekas luka di wajahnya kelihatan jelas dan menjadikannya tidak secantik dulu. Karena keterbatasan dana, Siti pun tidak sanggup untuk operasi plastik. Sejak saat itu, dia menjadi pemurung.
 

Absalom mengalami hal yang serupa dengan Siti, tetapi hasil akhirnya lebih parah. Alkitab mencatat bahwa Absalom mempunyai rambut yang sangat berharga, mungkin karena keindahannya, Apabila ia mencukur rambutnya -- pada akhir tiap-tiap tahun ia mencukurnya karena menjadi terlalu berat baginya -- maka ditimbangnya rambutnya itu, dua ratus syikal beratnya, menurut batu timbangan raja. (2 Sam 14:26). Tentu saja ini membuatnya sangat bangga. Tetapi, justru karena rambutnya inilah Absalom celaka. Dalam peperangan dengan Daud, Absalom mengendarai seekor bagal. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, rambutnya tersangkut pada pohon itu. Dia tidak sanggup melepaskan diri dari kaitan itu sehingga dia tergantung di antara langit dan bumi. Dan kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Yoab dan bujang-bujangnya untuk membunuhnya. Mungkin Absalom tidak berhati-hati atau karena ketidaktahuan akan rintangan yang harus dia hadapi jika mengendarai bagal. Mungkin juga karena bagal itu berlari seenaknya sendiri, tanpa menghiraukan adanya rintangan bagi penunggangnya. Tetapi, apa pun penyebabnya, Absalom tersangkut karena rambutnya. Sesuatu yang sangat dibanggakan itu akhirnya membuat dirinya celaka.
 

Memiliki sesuatu yang membanggakan tentu tidak salah. Mungkin kita pandai, mungkin kita seorang yang banyak harta, mungkin kita cantik atau tampan, atau mungkin kita seorang yang mempunyai jabatan. Apa yang kita miliki itu bisa berguna jika kita bisa menjadi tuan atasnya dan menggunakannya dengan hikmat dari Tuhan. Tetapi, hal yang membanggakan itu bisa juga membuat kita menjadi budaknya dan mencelakakan jika kita kurang waspada. Mari kita mohon bimbingan Tuhan dalam menggunakan dan menghargai semua yang kita miliki, khususnya hal yang menjadi kebanggaan kita agar hal itu tidak mencelakakan kita.

DOA

Bapa, terima kasih atas apa yang kumiliki. Bimbing dan kuatkan aku untuk memakai apa yang kumiliki untuk memuliakan Engkau dan untuk kebaikanku. Dalam nama Yesus. Amin.(di copas dari www.mannasorgawi.net


Bongkar kebiasaan lama! Pengunjung yang baik meninggalkan komentar.


This entry was posted on 03.29 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar:

Terima Kasih Sobat Blogger. God Bless You.

Widget by TIPS untuk Blogger GBI City of Worship Sintang
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...