Bacaan: Amsal 4:18-27

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.- Amsal 4:23

 
Terlihat seorang pria sedang membersihkan noda di lantai. Tampaknya ia mulai letih dan merasa frustasi karena noda tersebut tidak bisa hilang. 



Bukan karena nodanya membandel. Bukan juga karena pria tadi kurang berusaha lebih keras. Masalahnya yang kotor bukan di lantainya, tapi yang kotor adalah langit-langit di atasnya. Hanya karena lantai tersebut sangat bersih dan mengkilap, maka kotoran yang menempel di langit-langit terpantul di lantai sehingga seolah-olah lantai tersebut yang kotor. Makanya, dibersihkan seperti apapun juga tidak akan pernah bisa hilang. Demikianlah tayangan salah satu iklan cairan pembersih lantai yang kerap muncul di layar televisi kita.

Hal yang sama juga sering saya lakukan ketika membersihkan jendela rumah saya yang terbuat dari kaca. Ketika saya sedang membersihkan kaca tersebut, ada kalanya noda yang terlihat di depan mata saya tidak mau hilang. Masalahnya, yang kotor di bagian dalam, tapi saya membersihkannya di bagian luar.

Demikian juga kekonyolan-kekonyolan yang terjadi dalam kehidupan kita. Yang rusak di bagian dalam, tapi yang kita periksa justru bagian luarnya. Saat seseorang sedang sedang bergumul dalam kegelisahan, ia menerima saran: lihatlah film humor. Saat ibu rumah tangga sedang bergumul dengan depresi, ia menerima saran: shopping saja, belilah baju baru dan kosmetik baru. Saat seorang suami terlibat perselingkuhan yang memberi rasa bersalah, ia menerima saran: bergaullah dengan teman-teman baru yang juga petualang cinta supaya Anda tidak merasa bersalah. Si kesepian menerima saran juga: pergilah dugem agar memiliki banyak teman.

Kegelisahan tak bisa dijawab dengan film humor, sebentar bisa tertawa tapi sebentar lagi kegelisahan itu akan datang lagi. Depresi tidak bisa dijawab dengan shopping. Rasa bersalah tidak bisa ditutup-tutupi dengan komunitas yang senasib, sebab ketika dalam kesendirian rasa bersalah itu tetap saja akan menuduh nuraninya. Kesepian tidak bisa dijawab dengan hura-hura, di tengah keramaian pun tetap saja jiwanya tersergap sepi. Ingat, masalahnya ada di dalam, jangan coba-coba memperbaiki yang di luar. Hati kitalah yang perlu diperiksa, didiagnosa dan diobati. Kalau hati kita beres, percayalah yang lain juga akan beres. Soal menyembuhkan hati, saya memberi Anda rekomendasi kepada Yesus. Dialah ahlinya dan bukan sesuatu yang lain.

(Kwik)

» Renungan ini diambil dari
Renungan Harian Spirit
Bongkar kebiasaan lama! Pengunjung yang baik meninggalkan komentar.


This entry was posted on 03.05 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar:

Terima Kasih Sobat Blogger. God Bless You.

Widget by TIPS untuk Blogger GBI City of Worship Sintang
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...