Lima menit sebelum bel pulang berbunyi, guru memberi para murid PR untuk memikirkan pelajaran apa yang dapat diambil dalam suatu cerita. Cerita yang dibawakan harus pengalaman pribadi.

Paginya, Bu Guru menagih PR murid-muridnya, "Anak-anak, siapa yang mau maju terlebih dulu untuk menceritakan pengalaman pribadi dan moral apa yang dapat kita pelajari?"

Susi mengangkat tangannya, lalu bercerita. "Ayah saya memiliki sebuah peternakan dan setiap hari Minggu kami mengumpulkan telur ayam, untuk dibawa ke kota menggunakan truk dan akan dijual ke pasar. Nah, hari Minggu lalu ketika kami menuju pasar, kami melewati jalan yang berbeda dari biasanya. Kami kaget, truk kami tidak menghindari lubang besar karena ayah tidak memerhatikan jalan, akibatnya beberapa telur kami pecah."

"Pelajaran apa yang dapat kamu ambil, Susi?" tanya Guru. Susi menjawab, "Kalau sedang berkendara, perhatikan jalan yang Anda lewati dengan penuh ketelitian."

Lusi mendapat giliran berikutnya. "Ayah saya memiliki sebuah peternakan. Setiap akhir pekan, kami mengambil telur ayam dan menaruhnya di inkubator. Akhir pekan lalu, hanya 8 dari 12 telur yang menetas." Lalu Bu Guru bertanya lagi mengenai pelajaran apa yang bisa diambil. Lusi menjawab, "Jangan menghitung ayam sebelum mereka menetas."

Kemudian, si Johnny, "Suatu hari aku pulang dijemput pamanku, Ben. Dia menjemputku dengan membawa sebotol alkohol. Maklum, dia suka minum minuman keras. Di tengah perjalanan, kami didatangi oleh 20 penjahat. Dengan menggunakan kayu yang dia dapat dari sekitar tempatnya berdiri dan sabuk yang dipakainya, paman Ben melumpuhkan 15 penjahat. Lima penjahat lainnya dilumpuhkannya dengan tangan kosong."

Bu Guru tampak sedikit terkejut. Sambil menelan ludah, dia bertanya mengenai pelajaran apa yang dapat diambil dari cerita yang mengerikan itu.

"Yah," jawab Johnny, "Jangan main-main dengan Paman Ben ketika dia sudah minum."

[Sumber diambil dan disunting dari: http://www.jokes.com/funny-little-johnny/skn7iz/a-lesson-in-morals]

Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya. (Amsal 20:1)
Bongkar kebiasaan lama! Pengunjung yang baik meninggalkan komentar.


This entry was posted on 02.02 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar:

Terima Kasih Sobat Blogger. God Bless You.

Widget by TIPS untuk Blogger GBI City of Worship Sintang
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...