Nats: Matius 6:9; Yohanes 8:27, 14:-9


PENDAHULUAN
Kalau kita kembali memperhatikan ayat-ayat Alkitab yang telah kita baca dan pelajari dalam Kitab Wahyu 5: 8-10, yang berbunyi :

Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.” Wahyu 5: 8-10

Kita dapat melihat, betapa hebatnya doa-doa orang kudus dan betapa berdampaknya doa-doa tersebut.

Dalam prosesi penyerahan gulungan kitab dari tangan Dia yang duduk di atas tahta kepada Anak Domba yaitu Tuhan Yesus, doa diikut sertakan.

Kita harus menyadari dan belajar untuk mengerti hal dibawah ini  bahwa :
  1. Sangatlah sedikit peristiwa baik terjadi di dunia ini tanpa gerakan kuasa doa.
  2. Doa yang benar adalah bersatunya antara kekekalan dengan hal-hal yang sementara.
  3. Tuhan mengetahui apa yang akan membuat tujuan-Nya digenapi di bumi; kemudian Ia meminta kita untuk berdoa supaya hal itu terjadi.
  4. Doa sehari-hari yang secara konsisten akan  mengalahkan gerakan musuh.
  5. Ketika kita berdoa, musuh kita harus meresponi pekerjaan Tuhan yang digerakkan oleh doa-doa kita.
  6. Maka, pada kenyataannya, musuh kita pun harus meresponi kita sebagai ganti respon kita atas serangannya.
 
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM HAL BERDOA :

Jangan Ada Pola Pikir  Yang Salah
  • Kita cenderung untuk berpikir bahwa berdoa adalah sulit.
  • Kita berpikir doa adalah suatu tindakan manusia yang menuntut waktu, usaha, dan energi kita.
  • Kita tidak menyadari bahwa doa adalah sebuah  gagasan yang datang dari Tuhan. Tuhan merancang doa untuk hubungan yang terbuka, dan transparan, membawa suatu atmosfir rohani di mana Ia dapat menikmati persekutuan yang erat dengan kita. Dengan kata lain, dengan ketidak mampuan berdoa akan menjadi bencana terbesar yang bisa menimpa kita.
  • Jamahan Tuhan yang membuat  dapat berdoa; ini membuktikan Ia dekat dengan kita.
Mengembangkan Kepercayaan Yang Teguh

  • Kunci untuk berdoa adalah kepercayaan yang teguh yang sangat pribadi sifatnya. Jika kita tidak memahami konsep yang sederhana ini, maka selamanya kita tidak akan mampu untuk sungguh-sungguh mengenal, dan membiarkan diri kita menikmati Kehadiran-Nya dalam doa-doa kita.
  • Doa Bapa Kami adalah doa yang sangat pribadi. Tuhan ingin kita melakukannya secara hubungan pribadi antara Dia dan kita.
  • Tuhan ingin tertawa bersama kita, menangis bersama kita, menyentuh kita, memiliki saat-saat indah bersama kita.
  • Waktu kita berdoa , maka hal ini memungkinkan Tuhan untuk menunjukkan kepada kita, rencana-Nya, keinginan-Nya, dan tujuan hidup-Nya bagi kita.
  • Doa bagi Tuhan adalah saat-saat yang sangat berarti, seperti halnya hal itu berarti bagi kita.
 
Jangan takut untuk memiliki Tuhan secara pribadi, sebab dengan cara itulah Ia memiliki kita.


Berawal Dari Sebuah Hubungan Keluarga
Ketika Tuhan Yesus mengajarkan tentang Doa Bapa Kami, maka Ia memulai dengan kata Bapa Kami, 
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, Matius 6:9
  • Cara Yesus membuka doa yang paling terkenal di dalam sejarah ini  adalah sifatnya yang hakiki untuk memahami tujuan doa yang sesungguhnya.
  • Kita telah dibawa ke dalam situsai yang disebut rumah tangga
  • Ini berarti bahwa Tuhan adalah Bapa kita.
  • Ini merupakan suatu masalah hubungan keluarga yang intim dan bukan jenis konsep orang tua angkat.

Melalui Dilahirkan Kembali
Ketika kita dilahirkan kembali, sesungguhnya sesuatu terjadi di dunia rohani dan secara jasmani.

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Yohanes 1:12-13

Tuhan Ialah Bapa Kita Secara Pribadi
· Ia adalah Bapa saya, dan Ia juga adalah Bapamu.
Hubungan mu dengan Bapa Surgawi mu adalah pribadi.

Kata Yesus kepadanya: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.Yohanes 20:17

Melalui hubungan yang seperti ini , lahirlah doa, sebagai sebuah akibat dari hubungan yang baru yaitu Tuhan adalah Bapa saya secara pribadi.

· Jika kita tidak mampu menyerap kondisi yang akrab dan sangat  pribadi ini, kita akan terus menerus berpikir tentang Tuhan sebagai Tuhan yang jauh sekali.
Kaum Deist percaya ada satu Tuhan, tetapi setelah menciptakan alam semesta, Ia melangkah mundur dan membiarkannya berkembang normal dengan sendirinya. Mereka percaya kepada-Nya untuk menjadi seperti seorang ayah tiri yang tidak mencari keuntungan, yang hanya secara berkala mengunjungi untuk melihat bagaimana ciptaan-Nya berusaha.
· Dalam Doa Bapa Kami yang mula-mula Yesus lakukan adalah mengungkapkan sifat pribadi dari hati Bapa. Kebenarannya adalah bahwa Tuhan adalah sempurna, dilibatkan dengan seksama di dalam kehidupan kita sehari-hari dan mengirimkan Roh Kudus-Nya untuk menjamah dan mengubah kita setiap saat kita mengijinkannya.
· Jika kita tidak berdoa secara pribadi, kita tidak akan pernah bisa pergi lebih jauh. Kita akhirnya akan merasa sering dan menjadi apatis (bersikap masa bodoh) di dalam saat teduh kita bersama Tuhan karena kita tidak akan merasakan kasih-Nya.

Tahapan Dalam Berdoa
Tiga tahap dalam berdoa adalah
1.      Keinginan,
2.      Disiplin,
3.      Kesukaan.

Masing-masing saling melengkapi satu sama lainnya. Jika berdoa tidak menjadi hal yang pribadi bagi kita, jika kita tidak memahami dalamnya kasih Tuhan bagi kita pada suatu tingkatan yang umum dikenal, secara individu, kita tidak akan pernah membangun keinginan kepada-Nya yang sesungguhnya, dan doa kita akan menjadi hambar.

Bongkar kebiasaan lama! Pengunjung yang baik meninggalkan komentar.


This entry was posted on 03.37 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar:

Terima Kasih Sobat Blogger. God Bless You.

Widget by TIPS untuk Blogger GBI City of Worship Sintang
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...